Ø Investasi adalah : menempatkan uang atau dana dengan
harapan untuk memperoleh tambahan atau
keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.
Investasi ada 2
·
Investasi
Nyata (Real Investment)
(Secara umum melibatkan aset berwujud : Tanah, Mesin, Pabrik)
·
Investasi
Keuangan (Financial Investment)
(Melibatkan kontrak-kontrak
tertulis, seperti Saham dan Obligasi)
Lingkungan Investasi
I. Sekuritas
Merupakan
secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas
tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
menerbitkan sekuritas tersebut.
Beberapa jenis sekuritas yang diperdagangkan di BEJ :
- Saham Merupakan bukti tanda kepemilikan.
- Obligasi Merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan ataupun pemerintah.
- Obligasi Konversi Obligasi yang dapat ditukar menjadi saham biasa pada waktu tertentu atau sesudahnya.
- Sertifikat Right
- Sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham baru dengan harga tertentu.
- Waran Sekuritas yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dari perusahaan yang menerbitkan waran tersebut dengan harga tertentu pada waktu tertentu.
II. Pasar
Sekuritas
Pasar sekuritas muncul dalam rangka mempertemukan
pembeli dan penjual sekuritas, artinya pasar sekuritas adalah mekanisme yang
diciptakan untuk memberi fasilitas perdagangan asset keuangan.
III.
Perantara
Keuangan (financial Intermediaries)
Yang juga dikenal
sebagai lembaga keuangan adalah organisasi yang menerbitkan klaim
keuanganterhadap diri mereka sendiri (artinya mereka menjual asset keuangan
yang mewakili klaimkeuangan terhadap diri mereka sendiri untuk imbalan uang
tunai) dan menggunakan dana dari penerbitan tersebut terutamauntuk membeli
asset keuangan lain.
Proses Investasi
Proses Investasi Menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas ; yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan dilakukan.
Beberapa langkah –langkah dalam proses investasi :
- Menentukan Kebijakan Investasi
- Analisis Sekuritas
- Pembentukan Portofolio
- Melakukan Revisi Portofolio
- Evaluasi Kinerja Portofolio44
PASAR DAN TRANSAKSI INVESTASI
A. PASAR EFEK
Pasar Efek (Securitas Market) merupakan mekanisme yang memungkinkan penawar dan peminta dana melakukan traksaksi penjualan dan pembelian sekuritas.
Jenis Pasar Efek yaitu :
· Pasar
Uang (Money Market) >> dimana efek jangka pendek diperjual belikan
(kegiatan perbankan)
· Pasar
Modal (Capital Market) >> Dimana transaksi dilakukan untuk efek jangka
panjang (saham dan Obligasi)
Pasar modal dapat digolongkan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder
Ø Pasar Perdana (Primary Market)
adalah pasar dimana emisi
baru (new issue) efek ditawakan kepada publik. Bila suatu perusahaan menawarkan
efek baru, sejumlah institusi akan terlibat dalam proses penjualan. Perusahaan
yang mengeluarkan efek (emiten) akan menggunakanbank investasi
(investmenbanker) sebagai underwriter atau penjamin bahwa emiten akan menerima
setidak-tidaknya jumlah minimum tertentu untuk emisinya.
Ø Pasar Sekunder (Secondary Market) adalah pasar dimana efek diperdagangkan seteah dijual perdana (emisi). Pasar sekunder timbul setelah suatu efek di issue, sementara pembelinya ingin menjual saham tersebut, dan lainya ingin membelinya. Pasar sekunder tediri dari bursa efek (organized securities exchange) dan pasar melalui kaunter (over the counter market).
Ø Pasar Sekunder (Secondary Market) adalah pasar dimana efek diperdagangkan seteah dijual perdana (emisi). Pasar sekunder timbul setelah suatu efek di issue, sementara pembelinya ingin menjual saham tersebut, dan lainya ingin membelinya. Pasar sekunder tediri dari bursa efek (organized securities exchange) dan pasar melalui kaunter (over the counter market).
B.
BURSA
EFEK
Bursa efek
(Securities Exchange) adalah lembaga sentral dimana kekuatan penawaran dan
permintaan untuk efek tertentu dipertemukan.
Seluruh perdagangan
dilakukan disuatu tempat dan dibawah sejumlah peraturan tertentu.
Semua
transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang (auction process),
tujuannya adalah memenuhi semua pesanan pembelian pada harga terendah dan
memenuhi semua pesanan penjualan pada harga tertinggi, sehingga baik pembeli
maupun penjual mendapat hasil sebaik mungkin.
C.
BURSA
OPTION DAN BURSA FUTURES
Option yang membolehkan pemeganggnya untuk membeli atau menjual asset
financial pada suatu harga tertentu selama periode tertentu didaftar dan
diperdagangkan di bursa tertentu.
Futures yang merupakan kontrak yang menjanjikan penyerahan mendatang dari
komoditi, valuta asing atau instrument finansial dengan harga tertentu pada
suatu tanggal tertentu, diperdagangkan pada berbagai bursa.
D.
PASAR
OVER THE COUNTER (OTC)
OTC Market
bukan merupakan suatu lembaga khusus tetapi merupakan suatu lembaga khusus
tetapi merupakan cara lain memperdagangkan efek.
Pasar OTC berupa jaringan
telekomunikasi yang tersebar diberbagai tempat dimana pembeli dan penjual dari
efek tertentu dapat dipertemukan bersama.
E.
PENGATURAN
PASAR EFEK
Peraturan perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk :
-
Menjamin
keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai informasi bagi investor yang ada dan
yang potensial.
-
Mencegah
serta menghukum penyalah gunaan dan misrepsentasi.
-
Membentuk
lembaga, yaitu komisi (seperti BAPEPAM) dan bursa (BEJ, BES) yang ditugasi
untuk pengegakan hukum (enforcement) dan penyelenggaraan
transaksi.
F.
TRANSAKSI
EFEK
Kondisi pasar efek bisa dibedakan atas 2 yaitu : Bull Market dan Bear
Market.
Berikut beberapa prosedur dan pelaku yang terlibat dalam melakukan
traksaksi investasi yaitu :
1. Pialang Saham (stock broker)
adalah mereka
yang mendapat lisensi dari bursa untuk melalukan perdagangan efek dan terkait
pada etika bursa, sehingga menjadi perantara bagi investor untuk membeli dan
menjual efek.
2. Pembukaan Account
Terdiri dari :
a. Account Tunggal (single accont) atau bersama (joint account). Account tunggal untuk individual, Account bersama
untuk suami istri atau orang tua & anak.
b. Account Tunai
(cash account)
atau Account Margin (margin account). Account Tunai dimana klien hanya dapat melakukan
transaksi tunai. Account Margin dimana klien diberikan hak meminjam oleh brokerage firm
(dengan meninggalkan surat-surat efek sebagai jaminan.
c. Account Diskresioner (discretionary account). Dimana broker dapat menggunakan pertimbangannya sendiri
untuk melakukantransaksi pembelian atau penjualan atas nama kliennya.
3. Jenis Pesanan Dasar
Terdiri dari :
a. Pesanan Pasar (Market Order)
Yaitu pesanan untuk membeli atau menjualsaham pada harga yang terbaik
saat pesanan diberikan.
b. Pesanan Terbatas (Limit Order)
Yaitu pesanan untuk membeli pada harga tertentu atau dibawahnya, atau
menjual pada atau diatas harga tertentu.
c. Pesanan Stop Kerugian (Stop – Loss Order)
Yaitu pesanan untuk menjual suatu saham bila harga pasarnya mencapai
atau turun dibawah tingkat tertentu.
4. Jenis Transaksi Dasar
Terdiri dari :
a. Pembelian Panjang (Long Purchase)
Dimana investor
membeli efek dengan harapan nilai akan naik dan dapat dijual dikemudian hari
dengan keuntungan.
b. Pembelian Pendek (Short Sale)
Dimana investor,
melalui broker, menjual efek yang dipinjam dari pihak lain untuk kemudian
dibeli kembali dengan harga yang diharapkan turun.
c. Pembelian Margin (Margin Purchase)
Dimana investor
dengan modal sendiri dan uang pinjaman dari perusahaan pialang membeli efek.
5. Biaya Transaksi
Terdiri dari :
a. Tarif komisi tetap (Transaksi- transaksi kecil)
b. Komisi Yang dirundingkan (Negotiated commission)
HASIL DAN RESIKO INVESTASI
A.
KONSEP
HASIL
Hasil (Return) dapat dipandang sebagai penghargaan untuk suatu
investasi.
B.
UNSUR
– UNSUR
Hasil dari suatu investasi terdiri dari dua unsur yaitu :
1.
Penghasilan
Berjalan (Current Income)
Adalah penghasilan periodik yang diterima secara tunai atau cepat dapat
diubah menjadi tunai, yang bersumber dari pemilikan suatu investasi,
seperti : bunga obligasi, deviden dari saham, sewa dari real estate.
2.
Capital
Gain - Capital Loss
Capital gain berupa kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih
tinggi dari harga belinya. Capital Loss berupa penurunan nilai karena harga jual
investasi lebih rendah dari harga belinya.
C.
TINGKAT
HASIL
Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau diharapkan dari suatu
investasi tergantung dari berbagai faktor, yaitu :
·
Sifat
- sifat internal : seperti jenis wahana investasi, cara
pembelanjaannya, klien dari emiten, dan manajemen mempengaruhi tingkat hasil.
·
Kekuatan
Eksternal : seperti perang, resesi, peraturan baru, kebijaksanaan
politik yang diluar kekuasaan emiten wahana investasi juga berpengaruh terhadap
tingkat hasil.
·
Inflasi : pengaruh positif terhadap jenis wahana invesatasi seperti real
estate, dan pengaruh negatif jenis wahana lain, seperti obligasi dan saham.
D.
PENGUKURAN
HASIL
Pengukuran gasil dari suatu investasi didasarkan atas waktu dari
penghasilan berjalan dan atau capital-gain (loss). Dalam hal ini, tiga faktor
utama memegang peranan penting yaitu :
1. Bunga
Bunga sebagai hasil dasar bagi penabung, cara perhitunga bunga ada 2
cara yaitu :
a.
Bunga
Sederhana, yaitu bunga
yang dibayarkan hanya pada saldo aktual selama jumlah waktu aktual dana yang
bersangkutan ditabung.
b.
Bunga
Majemuk, yaitu bunga
yang dibayarkan baik pada tabungan awal maupun pada setiap bunga yang terpupuk
dari satu periode ke periode berikutnya.
2. Hasil Selama Periode Investasi Ditanamkan
Dalam perhitungan jumlah hasil investasi, maka seluruh hasil baik yang
terealisir maupun potensial, baik yang positif maupun negatif harus
diperhitungkan. Seluruh hasil yang diperoleh selama periode dimana suatu
investasi dipegang/ditahan/ditanam disebut hasil periode penanaman (holding
period return/HPR).
3. Nilai Waktu dari Uang
Pada dasarnya, makin cepat investor menerima hasil dari suatu investasi
makin baik, karena kesempatan untuk menginvestasikannya dan memperoleh tambahan
hasil hampir selalu ada.
a.
Nilai
Mendatang (Future value) adalah jumlah dimana deposit sekarang akan tumbuh
selama satu periode bila ditempatkan dalam tabungan dengan bunga majemuk.
b.
Nilai
Sekarang (Present Value) adalah kebalikan dari nilai mendatang, dalam arti sebagai
nilai saat ini dari suatu jumlah yang akan diterima dimana datang. Tingkat
bunga untuk menghitung nilai sekarang disebut tingkat diskon (discount rate).
c.
Nilai
Sekarang dari suatu aliran penghasilan Jumlah yang akan diterima mendatang bisa berupa satu
jumlah sekaligus (single lump sum) atau suatu aliran (stream) yang akan
diterima setiap tahun sebagaimana penerimaan hasil dari suatu investasi.Aliran
penghasilan tersebut bisa berupa aliran campuran (mixed stream) dimana
penghasilantahunan tersebut jumlahnya tidak selalu sama dan dimana
penghasilananuitasnya selalu sama.
d.
Investasi
yang layak Suatu
investasi dianggap layak apabila nilai sekarang dari penerimaan (dengan tingkat
diskon tertentu) sama atau melebihi (nilai sekarang) daripengeluaran; dimana pengeluaran
(harga beli) dari investasi dilakukan sekarang, sehingga pengeluaran dan nilai
sekarangnya dianggap sama.
e.
Yield
dari suatu
investasi adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang daripenerimaan (benefit)
tepat sama dengan pengeluaran investasinya (cost).
E.
RESIKO
Risiko adalah kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat
berbeda dari nilai yang diharapkan.
Sumber – sumber resiko :
1.
Risiko
Bisnis Yaitu derajat
ketidakpastian dari hasil suatu investasi dan kemampuan untuk membayar investor
berupa bunga, dividen, sewa, dan hasil lainya, karena maju mundurnya suatu
perusahaan atau kekayaan dimana investor memiliki investasi.
2.
Resiko
Finansial Yaitu Resiko yang berhubungan dengan kombinasi
pembelanjaan hutang dan penyertaan/ modal untuk membelanjai suatu perusahaan,
makin besar proporsi hutangnya makin besar resikonya.
3.
Resiko
Daya Beli Yaitu kemungkinan perubahan tingkat harga-harga,
dimana investasi yang nilainya paralel dengan tingkat harga (saham, properti)
akan menguntungkan pada periode kenaikan harga, sedang investasi yang memberi
hasil tetap (tabunga, obligasi) akan disenangi pada periode penurunan tingkat
harga.
4.
Resiko
Suku Bunga Yaitu
resiko perubahan suku bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga
terutama yang memberikan hasil tetap (obligasi).
5.
Resiko
Likuiditas Yaitu
resiko sulitnya likuidasi suatu investasi dengan mudah pada harga yang layak ;
pada umumnya wahana investasi yang diperdagangkan dipasar tipis, dimana
permintaan dan penawaran kecil (seperti tanah dilokasi terpencil) cenderung
kurang likuid dari pada yang diperdagangkan dipasar luas/besar).
6.
Resiko
Pasar Yaitu resiko
yang ditimbulkan oleh faktor-faktor seperti : peristiwa politik, ekonomi,
sosial, selera dan preferensi investor.
PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI
A.
PERENCANAAN
FINANSIAL
Meliputi tiga (3) kegiatan utama :
1.
Penilaian
Keadaan Finansial Saat ini
Keadaan finansial saat ini ditunjukan dengan dua laporan utama yaitu
Laporan posisi keuangan (neraca) dan Laporan hasil usaha (laba-rugi).
Neraca mencerminkan kekayaan,
hutang dan modal pada suatu saat tertentu.
Laporan Rugi laba memuat
kegiatan finansial yang telah terjadi selama suatu periode tertentu, biasanya
satu tahun.laporan ini memuat tiga (3) unsur dasar yaitu penghasian, biaya dan
sumbangan terhadap tabungan/investasi bisa positif (laba) negatif (rugi).
2.
Menetapkan
Tujuan Finansial
Tujuan finansial harus ditetapkan dalam batas kemampuan untuk dapat
dicapai, tujuan dapat dibedakan menjadi :
i. Tujuan jangka panjang
ii. Tujuan jangka pendek
3.
Penyusunan
Anggaran
Anggaran (budget) adalah rencana pendapatan dan pengeluarann sebagai
pedoman arahan kegiatan finansial untuk mencapai tujuan jangka pendek. Anggaran
umumnya mencakup periode satu tahun yang dipecah-pecah dalam interval bulan
sesuai dengansiklus penagihan dari setiap organisasi.
Anggaran terdiri dari
3(tiga) aspek utama yaitu: perkiraan pendapatan, perkiraan pengeluaran, dan
perkiraan surplus atau defisit.
B.
ASURANSI
Asuransi merupakan unsur penting dalam perencanaan finansial, karena :
a.
Memberikan
perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan keuangan.
b.
Memberikan
kemanfaatan tunai.
1.
Prinsip
– Prinsip Asuransi
Jenis asuransi dapat digolongkan dalam tiga bentuk utama yaitu :
asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi properti serta liabiliti.
Meskipun setia bentuk
memberikan berbagai jenis perlindungan, semuanya memiliki sifat-sifat umum
tertentu yang menyangkut :resiko, mekanisme, dan resiko yang dapaat
diasuransikan.
-
Resiko
dalam asuransi dapat
diartikan sebagai ketidakpastian yang menyangkut kerugian ekonomis.
-
Mekanisme
asuransi memungkinkan
orang untuk mengurangi resiko finansial dengan membagi kerugian yang menyangkut
terjadinya peristiwa yang tidak pasti.
-
Resiko
yang dapat diasuransikan,
dengan syarat-syarat :
a.
harus
ada sekelompok besar orang dengan eksposur kerugian yang serupa.
b.
eksposur
kerugian tersebut harus yang tidak disengaja dan tidak diharapkan.
c.
biaya
asuransinya harus relatif rendah.
d.
resiko
itu tidak boleh memiliki potensi malapetaka besar.
2.
Asuransi
Jiwa
Asuransi jiwa mengandung mekanisme yang dapat digunakan untuk memberikan
perlindungan finansial kepada suatu keluarga dalam hal pencari nafkah atau
anggota keluarga lainnya meninggal secara prematur.
Asuransi jiwa dapat digolongkan dalam 4 jenis yaitu :
1. Asuransi Kematian (term life insurance)
adalah asuransi jiwa dimana
pihak penanggung wajib membayar sejumlah uang pertanggungan tertentu jika
tertanggung meninggal dunia dalam jangka waktu pertanggungan. Asuransi ini
termasuk asuransi yang termurah karena tidak mengandung tabungan dan hanya
dibayarkan jika terjadi kematian.
2. Asuransi seumur hidup (whole life insurance)
Memberikan pertanggungan
seumur hidup dari seorang tertanggung. Asuransi ini mengandung tabungan yang
dikenal sebagai nilai tunai (cash value).
3. Asuransi dwiguna (endowment insurance) memberikan
pembayaran jaminan kepada ahli waris jika tergantung meninggal dunia dalam masa
pertanggungan, atau kepada tertanggung sendiri jika ia tetap hidup pada akhir
masa pertanggungan.
4. Asuransi jiwa universal (universal life insurance)
mengandung asuransi kematian
dan nilai tunai seperti pada whole life dan endowment, tetapi asuransi
universal memberikan informasi rinci mengenai biaya polis dan jaminan, seperti
komisi penutupan, biaya inkaso/ penagihan premi, bunga atas nilai tunai dan
biaya perlindungan asuransi yang sebenarnya.
3.
Memenuhi
Kebutuhan Asuransi Jiwa
Setiap orang seharusnya mendapatkan perlindungan asuransi jiwa yang
cukup melindungi posisi finansialnya yang berupa kombinasi antara pertanggungan
kematian dan pemupukan tabungan sesuai perkiraaan jumlah uang pertanggungan.
Bentuk asuransinya tergantung dari :
i.
Umur keluarga (umur individu)
ii.
Posisi
keuangan
iii.
Kemampuan
dan kemauan menabung dan atau investasi
4.
Bentuk
Asuransi lainnya
Asuransi kesehatan dimaksudkan untuk membayar atau mengganti biaya medis
yang berhubungan dengan sakit atau kecelakaan.
Jenis- jenis asuransi kecelakaan :
i.
Asuransi
cacat
ii.
Asuransi
rumah sakit
iii.
Asuransi
biaya operasi
iv.
Asuransi
biaya dokter
v.
Asuransi
medis besar
Asuransi properti dan
liabiliti. Asuransi properti seperti asuransi kepemilikan rumah, asuransi mobil
dan lainnya. Asuransi liabiliti misalnya menambrak orang lain pada saat naik
kenderaan.
5.
Program
Pensiun
Pensiun memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang.
C. PAJAK
1.
Jenis
– jenis Pajak Penghasilan
Pajak
dikenakan atas penghasilan seseorang. Penghasilan digolongkan menjadi :
i. Penghasilan biasa (ordinari income)
misalnya : gaji, deviden, bunga dan penghasilan dari laba perusahaan
perorangan atau firma.
ii. Penghasilan capital gain (loss)
yaitu keuntunganakibat penjualan kekayaan modal (capital asset) dengan
harga diatas beli semula.
2.
Investasi
dan Perpajakan
Bagi
seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut penghasilan berjalan,
capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan
pajak.
D.
TUJUAN
DAN RENCANA INVESTASI
Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun
tujuan dan rencana investasi, yaitu :faktor hasil, faktor resiko, faktor pajak.
1.
Memenuhi
Kebutuhan Likuiditas
Tiga (3) alasan utama untuk mendapatkan investasi likuid yaitu:
i.
Menjaga kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
diperkirakan sebelumnya.
ii.
Mengantisipasi peluang untuk investasi yang lebih baik
dan kenaikan laju inflasi.
iii. Sebagai wahana investasi yang memang diinginkan.
2.
Kuantifikasi
Tujuan Investasi
Prosedur mengkuantifikasi tujuan investasi dilakukan
melalui penetapan tujuan financial jangka panjang yang meliputi penciptaan aliran penghasilan
dan atau akumulasi dana sekaligus dimasa depan.
3.
Program
Investasi
Program investasi merupakan rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Program
tersebut selain memuat perencanaan, juga menunjukan strategi yang akan diambil,
serta pemantauan atas kemajuan ke arah pencapaian
tujuan.
INVESTASI SAHAM DAN PENILAIAN SAHAM BIASA
A.
SIFAT
DASAR SAHAM
Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran
serta bagi investor dalam laba perusahaan. Peran serta itulah yang merupakan
sumber nilai dari saham.
Setiap pemegang saham merupakan sebagian pemilikperusahaan,
sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba perusahaan. Namun, hak tersebut
tidak tanpa batas karena pemegang saham adalah pemilik residual dari
perusahaan, artinya :
a.
Mereka
berhak atas bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban
perusahaan dipenuhi.
b.
Tidak
ada jaminan bahwa merekaakan memperoleh hasil investasinya itu.
B.
ASPEK
– ASPEK SAHAM
Berikut berbagai aspek saham:
a.
Jenis
Emisi, saham bisa
dikeluarkan dengan berbagai cara yaitu :
i. Penawaran Umum (public offering), dimana perusahaan
emiten, bekerjasama dengan underwriter, melakukan penawaran sejumlah saham
tertentu pada harga tertentu kepada masyarakat investor.
ii. Penawaran hak (rights offering), dimana pemegang saham
yang ada diberi hak pertama untuk emisi baru dengan membeli saham baru secara
proposional dengan kepemilikannya diperusahaan saat itu.
iii. Saham penyertaan yang ditangguhkan (deferred equity
securities), dimana pemegang warant diberi hak untuk sejumlah saham tertentu
pada harga tertentu dalamjangka waktu tertentu,sedang pemegang saham konvertible
diberi hak untuk menukarnya dengan sejumlah saham biasa tertentu.
b.
Stock
Split, Stock split
digunakan untuk meningkatkan daya tarik perdagangan saham dengan menurunkan
harga pasarnya jika harga pasar dianggap terlalu tinggi.
c.
Treasury
Stock Yaitu saham yang telah dikeluarkan dan kemudian dibeli
kembali oleh perusahaan emiten. Treasury stock dimaksudkan untuk menggabungkan
(merger) dan akuisisi, memenuhi program opsi saham (stock option) karyawan,
atau membayar dividen saham.
d.
Biaya
Transaksi Biaya pelaksanaan
transaksi saham telah naik cukup tinggi sejak adanya komisi yang dapat
dirundingkan.
e.
Hak
suara Pemegang saham
memiliki hak suara yang dapat ikut menentukan hal-hal yang mempengaruhi
jalannya perusahaan. Hak suara ini hanya untuk keputusan-keputusan tertentu
yang dicantumkan dalam agenda dari RUPS.
C.
NILAI
SAHAM
Nilai saham dapat digambarkan dengan berbagai cara yang masing-masing
menunjukan sifat saham dari segi akuntansi, investasi dan moneter.
a. Nilai Par (par value), digunakan untuk menunjukan nilai tertera( stated
value) atau nominal(face value). Nilai ini sebenernya tidak mengukur apa-apa,
kecuali untuk akuntansi yang semula menjadi dasar penilaian kewajiban hukum
pemegang saham. Karena itu, banyak saham sekarang yang dikeluarkan tanpa nilai
par, dan bila dengan nilai par maka nilainya sangat kecil.
b. Nilai Buku (book value), menunjukan besarnya penyertaan saham di perusahaan.
c. Nilai Likuidasi (liquidation value), merupakan indikasi mengenai nilai lelang perusahaan
bila terpaksa ditutup dan berhenti beroperasi.
d. Nilai Pasar (market value), yaitu harga pasar yang berlaku dari suatu emisi saham,
dan merupakan petunjuk bagaimana para pelaku pasar secara keseluruhan mengukur
nilai dari saham itu.
e. Nilai Investasi (investment value), merupakan indikasi nilai yang diberikan oleh investor
terhadap saham yang didasarkan atas perkiraan serta harapannya tentang perilaku
hasil dan resiko dari suatu saham.
D.
DEVIDEN
Deviden merupakan salah satu dari dua sumber
penghasilan bagi investor dari pemilikan saham, bahkan bagi sebagian investor,
dividen merupakan sumber yang penting atau satu-satunya sumber penghasilan.
Pembagian deviden ini ditetapkan oleh direksi perusahaan, setelah mengevaluasi
hasil hasil operasi dan keadaan keuangan perusahaan.
E.
PERPAJAKAN
Pajak senantiasa merupakan faktor yang harus
diperhitungkan dalam penghasilan deviden. Pajak dapat dibebaskan pada sejumlah
penghasilan pertama dari pembayaran deviden, dan dikenal sebagai divident
exclusion feature. Fasilitas pajak ini sangat berarti bagi investor kecil dan
mereka yang mengharapkan penghasilan berjalan.
keringanan pajak lain diberikan kepada pemegang saham
yang bersedia menerima dividen tunai dalam bentuk tambahan saham, yang dikenal
sebagai program re-investasi program.
F.
KEBIJAKAN
DEVIDEN
a. Kebijaksanaan Deviden Reguler
Didasarkan atas pembayaran dalam rupiah tetap setiap
periode. Tujuannya, menjamin tingkat deviden yang teratur dan konsisten,
maksudnya, memperkecil ketidakpastian aliran deviden bagi pemegang saham
sehingga memperbesar kepercayaan investor.
b. Kebijaksanaan Deviden Ekstra
Dimana perusahaan secara periodik mengumumkan deviden
ekstra bila tingkat laba lebih tinggi dari normal, dan perusahaan memiliki
cadangan dana yang besar untuk membayar deviden.
c. Kebijaksanaan Payout Ratio Tetap
Yang menjaga agar persentase setiap rupiah dari laba
yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden tunai dapat konstan.
G.
JENIS
DAN PENGGUNAAN SAHAM
Di pasar saham terdapat berbagai jenis saham, dari yang
paling konservatif sampai yang sangat spekulatif. Jenis saham yang dicari
investor tergantung dari tujuan investasi dan program investasinya.
a. Blue chips, yaitu saham yang tidak tertandingi dalam mutu dan
mempunyai pengalaman yang panjang dan stabil dalam laba dan deviden.
b. Saham Penghasilan (income stock) yaitu saham yang memiliki pengalaman yang panjang dan
berkelanjutan dalam pembayaran deviden diatas rata-rata secara regular.
c. Saham pertumbuhan (growth stock) yaitu saham yang telah (dan diharapkan terus)
mengalami laju pertumbuhan yang tinggi secara konsisten dalam operasi dan laba.
d. SahamSpekulatif (speculative stock), yaitu sahamyang menawarkan harapan bahwa harganya
akan naik.
e. Saham siklikal ( cyclical stock) , adalah saham yang penghasilannya berhubungan erat
dengan tingkat kegiatan usaha umum.
f. Saham Defensif (defensive stocks) adalah saham yang harganya tetap stabil (atau malahan
meningkat) bila kegiatan ekonomi menurun.
H.
STRATEGI
INVESTASI
Pada dasarnya saham dapat
digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama, yaitu :
a. sebagai gudang nilai, berarti investor
mengutamankan keamanam prinsipal, sehingga mereka akan mencari sahamblue chips
dan saham nonspekulatif lainnya.
b. untuk pemupukan modal, berarti investor
mengutamakan investasi jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham
pertumbuhan untuk memperoleh capital-gain atau saham penghasilan untuk mendapat
deviden.
c. sebagai sumber penghasilan, berarti investor
mengandalkan pada penerimaan deviden, sehingga mereka akan mencari saham
penghasilan yang bermutu baikdan hasil tinggi.
Berbagai strategi investasi
dikembangkan untuk mencapai tujuan –tujuan investasi tersebut :
-
Beli
dan tahan (buy – and-hold),
yaitu dengan menempatkan
uang pada wahana investasi yang aman, dan melihatnya berkembang dari waktu ke
waktu.
-
Penghasilan
tinggi (high income),
dimana investor mengejar
tingkat penghasilan berjalan yang tinggi,
dengan saham yang memberikan dividen yang terus meningkat dimasa depan.
-
Pertumbuhan
jangka panjang yang bermutu (quality long-term growth),
yang mengejar capital gain
sebagai sumber hasil yang utama.
-
Manajemen
saham agresif (aggressive stock management),
merupakan strategi mencari
penghasilan melalui manjemen portofolio dan perdagangan saham yang agresif
untuk mendapatkan dividen dan capital gain.
-
Spekulasi
dan perdagangan jangka pendek (speculation and short-term trading),
menganut strategi
yangspekulatif dengan tujuan semata-mata untuk mendapatkan capital gain dalam
jangka pendek.
I.
INILAI BUKU, HARGA PASAR DAN NILAI INTRISTIK
-
Nilai
buku saham sangat menentukan harga pasar saham yang bersangkutan.
-
Nilai
buku saham mencerminkan nilai perusahaan, dan nilai perusahaan tercermin pada
nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya.
-
Nilai
buku per lembar saham biasa adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan
jumlah lembar saham biasa yang beredar.
-
Harga
pasar adalah harga yang terbentuk dipasar jual beli saham.
-
Nilai
instristik adalah nilai saham yang seharusnya terjadi.
Dari ketiga nilai tersebut, investor sangat
berkepentingan terhadap harga pasar dan nilai intristik dalam pengambilan
keputusan membeli atau menjual saham.Apabila harga pasar lebih tinggi dari
nilai intristiknya, maka saham tersebut layak untuk dijual, karena dinilai
terlalu tinggi (overvalued). Apabila harga pasar lebih rendah dari nilai
intristiknya, maka saham tersebut layak untuk dibeli, karena dinilai terlalu
rendah (undervalued).
INVESTASI JANGKA PENDEK & PENSIUN
A.
PERTIMBANGAN
DASAR
Investasi jangka pendek sering dilakukan karena 3 hal :
1.
Investasi
jangka panjang sering tidak terjangkau / harga mahal.
2.
Investor
sering tidak punya pengetahuan investasi jangka panjang mengenai cara
melakukannya.
3.
Investor
sering tidak punya pengetahuan investasi jangka panjang mengenai cara
melakukannya.
Investasi jangka pendek
dianggap lebih aman & stabil.
B.
RISIKO
Investasi jangka pendek umumnya mengandung risiko yang rendah, baik
risiko usaha, finansial, daya beli, tingkat bunga, likuiditas maupun risiko
pasar.
Berbagai keuntungan investasi jangka pendek :
-
Kemudahan
& likuiditas tinggi, artinya tersedia & dapat dilakukan di bank
setempat, cepat diubah menjadi uang.
-
Keamanan
, yaitu bebas dari risiko pengembalian & bebas eksposur terhadap kerugian
prinsipalnya.
-
Hasilnya
( return ) mengikuti laju inflasi & suku bunga pasar , jika naik à hasil naik.
Namun, investasi jangka
pendek juga mengandung kerugian :
-
Penurunan
suku bunga pasar mengakibatkan penurunan hasil investasi jangka pendek.
-
Rendahnya
risiko investasi jangka pendek mengakibatkan hasilnya yang relatif rendah
dibanding investasi jangka panjang.
C.
WAHANA
INVESTASI JANGKA PENDEK
a. Tabungan
b. Deposito berjangka
c. Sertifikat deposito, pada hakekatnya sama dengan deposito berjangka, kecuali perhitungan
bunga dilakukan dengan metode diskon, dalam arti bunga dibayar dimuka. Dengan
demikian, deposan membayar jumlah uang yang lebih kecil dari jumlah nominal
dimana perbedaannya merupakan diskon. Sebagai bukti simpanan, bank mengeluarkan
sertifikat depositi yang memuat nama & alamat deposan, jumlah nominal &
tanggal jatuh waktu.
D.
PROGRAM
PENSIUN
Pada dasarnya terdapat 3 sumber penghasilan pensiun, yaitu :
1.
Jaminan
social
Merupakan program publik untuk memberikan perlindungan
bagi tenaga kerja terhadap resiko-resiko sakit, kecelakaan, cacat, hari tua,
meninggal dunia, & pemutusan hubungan kerja, Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( Jamsostek )
meliputi 4 program utama:
a.
Jaminan
Kecelakaan Kerja ( JKK )
b.
Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
c.
Jaminan
Kematian
d.
Jaminan
Hari Tua
2.
Program
Pensiun Perusahaan
Dana pensiun dapat diselenggarakan dengan 2 sistem
utsms, yaitu :
a. Sistem manfaat pasti ( defined benefit ), besarnya
kemanfaatan ditentukan secara pasti. Misalnya : karyawan mempunyai rat-rata upah bulanan Rp 1 juta, masa kerja 20 th.
Pembayaran pensiun sebulan sebesar 2% upah untuk setiap th masa kerja. Maka akan mendapat pembayaran pensiun sebesar : 0,02 x
Rp 1 jt x 20 = Rp 400.000 sebulan.
b. Sistem iuran pasti ( defined contribitions ).
Besarnya tingkat iuran yang
harus di bayar karyawan & pengusaha yang ditentukan , tapi besrnya
kemanfaaatan tidak ditentukan secara pasti , karena tergantung dari besarnya
kemanfaatan tidak ditentukan secara pasti karena tergantung dari besarnya
pemupukan iuran sampai umur pensiun ditambah bunga.
3.
Program
Pensiun Sendiri
Beberapa alternative :
a. menabung di bank
b. ikut asuransi hari tua / pensiun
c. ikut asuransi kematian
INVESTASI OBLIGASI
A.
SIFAT
UTAMA OBLIGASI
a. Obligasi / bond adalah instrumen utang jangka panjang yang diperdagangkan,
dan dikeluarkan oleh berbagai organisasi peminjam baik instansi Pemerintah
maupun perusahaan serta organisasi lainnya.
Pemegang obligasi adalah
pemberi pinjaman kepada pihak yang mengeluarkannya / issuer.
b. Obligasi digolongkan sebagai sekuritas / efek yang
memberikan penghasilan tetap, karena issuer menjanjikan kepada pemegang
obligasi untuk :
1.
Membayar
bunga periodik tetap.
2.
Membayar
jumlah prinsipal tetap pada/ sebelum jatuh waktu. Jumlah prinsipal obligasi
disebut nilai par menunjukkan jumlah modal yang harus dibayar kembali pada
jatuh waktu.
Dalam perdagangan, biasanya
harga pasar obligasi berbeda dengan nilai parnya. Hal itu terjadi bila kupon
dari suatu obligasi berbeda dengan suku bunga pasar yang berlaku. Harga pasar
obligasi bergerak terbalik dengan suku bunga pasar.
Berdasarkan kupon ini
dibedakan jenis obligasi :
a. Obligasi diskon / discount bond.
Oligasasi yang
diperdagangkan dengan harga pasar lebih rendah dari nilai Par.
b. Obligasi premium / premium bond
c. Obligasi dengan harga pasar lebih tinggi dari nilai
par. Obligasi mempunyai jangka waktu & habis pada
tanggal tertentu yang disebut tanggal jatuh waktu ( maturity ).
Berdasar jatuh tempo,
obligasi dibagi :
a.
Obligasi
berjangka/ term bond, yang memiliki satu tanggal jatuh waktu yang cukup panjang.
b.
Obligasi
serial / serial bond : yang memiliki serangkaian tanggal jatuh waktu.
Tiga jenis syarat penarikan
suatu obligasi :
a.
Dapat
ditarik dengan bebas ( freely callable ) : issuer dapat menariknya setiap
waktu.
b.
Tidak
dapat ditarik ( non callable ) : issuer tidak diperbolehkan menariknya sebelum
jatuh waktu.
c.
Ditarik
dengan penangguhan ( deffered call ) : issuer dapat menariknya hanya setelah
suatu jangka waktu tertentu. ( umumnya 5 sampai 10 th).
B.
JENIS
– JENIS KELUARAN ( ISSUE )
Obligasi dapat dibedakan berdasarkan jenis jaminan ( collateral ) yang
mendukungnya , yaitu :
a. Obligasi Senior / Senior bond : obligasi yang
sepenuhnya terjamin karena didukung oleh tuntutan / hak legal atas kekayaan
tertentu, milik issuer, seperti :
- Obligasi hipotik ( mortgage bond ), yang dijamin
dengan real estate.
- Sertifikat trust peralatan ( equipment trust certificate
) yang didukung dengan mesin / peralatan , seperti pada perusahaan kereta api
dan penerbangan.
b. Obligasi Yunior / Junior bond, yang hanya dijamin
dengan janji issuer untuk membayar bunga dan prinsipal berdasarkan waktu,
seperti:
- Tanda hutang / debenture, yaitu : tututan/ hak atas
penghasilan isuer setelah hak dari
obligasi lain.
- Obligsi penghasilan / income bond atau revenue bond ),
yaitu : utang yang bunganya dibayar hanya setelah penghasilan issuer mencapai
jumlah tertentu.
Obligasi berdasarkan pemegangnya
:
a.
Obligasi
atas nama ( registered bond ) yang dikeluarkan kepada pemilik tertentu, &
nama dari pemegang obligasi secara formal didaftar pada issuer, bunga dibayar
otomatis kepada pemilik tersebut.
b.
Obligasi
atas unjuk ( bearer bond ), dimana pemegangnya dianggap sebagai pemiliknya,
& issuer tidak mendaftar nama-nama pemilik bunga dibayar berdasar kupon.
Pasar Obligasi : Pemerintah
, instansi, Pemda, Persuahaan & institusi lain.
Keuntungan investasi dalam
obligasi :
a.
rate
of return yang cukup tingggi & kompetitif
b.
peluang
untuk memperoleh capital gain
c.
fasilitas
perpajakan dari jenis obligasi tertentu.
Kelemahan investasi dalam
obligasi :
a.
dinominasi
obligasi yang relative besr bagi investor individual
b.
kupon
bersifat tetap selama jangka waktu obligasi, sehingga terkikis inflasi
c.
ketiadaan
/ kelemahan pasar sekunder yang membatasi perdagangan & spekulasi
Namun , keuntungan investasi
dalam obligasi tetap melebihi kelemahannya.
INVESTASI SAHAM
A.
SIFAT DASAR SAHAM
Saham ( common stock ) menarik bagi investor karena
berbagai alasan. Diantaranya untuk mendapatkan kekayaan besar ( capital gain )
dengan relatif cepat, dan memberikan penghasilan berjalan ( dividen ).
Sifat dasar investor saham
adalah memberikan peran serta bagi investor dalam laba perusahaan.
Pemegang saham adalah pemilik residual dari
perusahaan. Artinya : mereka berhak atas
bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan dipenuhi , dan tidak ada jaminan bahwa mereka
akan memperoleh hasil investasi.
B.
ASPEK-ASPEK SAHAM
Saham merupakan suatu bentuk modal penyertaan ( equity
capital ) atau bukti posisi kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham yang
dikenal sebagai emisi yang diperdagangkan secara umum ( publicly traded issues
) , yaitu saham yang tersedia bagi
masyarakat umum, dan di beli serta dijual di pasar terbuka. Berbagai aspek
saham :
Jenis emisi. Saham bisa
dikeluarkan dengan berbagai cara , yaitu
:
Penawaran umum ( public
offering ) , dimana perusahaan emiten, bekerjasama dengan underwriter,
melakukan penawaran sejumlah saham tertentu pada harga tertentu kepada
masyarakat investor
Penawaran
hak ( rights offering ), dimana pemegang saham yang ada diberi hak pertama
untuk emisi baru dengan membeli saham baru secara proporsional dengan
kepemilikannya di perusahaan saat itu.
Saham penyertaan yang
ditangguhkan ( deffered equity securities ), dimana pemegang warrant diberi hak
untuk sejumlah saham tertentu, sedang pemegang saham konvertibel diberi hak
untuk menukarnya dengan sejumlah saham
biasa tertentu.
Stock split : perusahaan
dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar dengan mengumumkan bahwa setiap
saham yang beredar dapat ditukarkan
dengan sejumlah saham baru. Misalnya : stock split 2 untuk 1 berarti dua saham
baru ditukar dengan setiap saham lama.
INVESTASI SAHAM
A.
SIFAT DASAR SAHAM
-
Saham
( common stock ) menarik bagi investor karena berbagai alasan. Diantaranya
untuk mendapatkan kekayaan besar ( capital gain ) dengan relatif cepat, dan
memberikan penghasilan berjalan ( dividen ).
-
Sifat
dasar investor saham adalah memberikan peran serta bagi investor dalam laba
perusahaan.
-
Pemegang
saham adalah pemilik residual dari perusahaan. Artinya : mereka berhak atas bagian penghasilan perusahaan
hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan
dipenuhi , dan tidak ada jaminan bahwa mereka akan memperoleh hasil
investasi.
B.
ASPEK-ASPEK SAHAM
Saham merupakan suatu bentuk
modal penyertaan ( equity capital ) atau bukti posisi kepemilikan dalam suatu
perusahaan. Saham yang dikenal sebagai emisi yang diperdagangkan secara umum (
publicly traded issues ) , yaitu saham
yang tersedia bagi masyarakat umum, dan di beli serta dijual di pasar
terbuka. Berbagai aspek saham :
Jenis emisi. Saham bisa dikeluarkan dengan
berbagai cara , yaitu :
Penawaran umum ( public
offering ) , dimana perusahaan emiten, bekerjasama dengan underwriter,
melakukan penawaran sejumlah saham tertentu pada harga tertentu kepada
masyarakat investor.
Penawaran hak ( rights
offering ), dimana pemegang saham yang ada diberi hak pertama untuk emisi baru
dengan membeli saham baru secara proporsional dengan kepemilikannya di
perusahaan saat itu.
Saham penyertaan yang
ditangguhkan ( deffered equity securities ), dimana pemegang warrant diberi hak
untuk sejumlah saham tertentu, sedang pemegang saham konvertibel diberi hak
untuk menukarnya dengan sejumlah saham
biasa tertentu.
Stock split : perusahaan
dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar dengan mengumumkan bahwa setiap
saham yang beredar dapat ditukarkan
dengan sejumlah saham baru. Misalnya : stock split 2 untuk 1 berarti dua saham
baru ditukar dengan setiap saham lama. Kadang perusahaan melakukan stock split terbalik, mis : split
1 untuk 2 berarti satu saham baru
ditukar dengan dua saham lama.
-
Treasury
stock : saham yang telah
dikeluarkan dan kemudian dibeli kembali
oleh perusahaan emiten.
-
Biaya
transaksi : biaya traksaksi
pembelian atau penjualan saham
terdiri dari dua komponen utama. Yaitu : pertama fee perantara yang trgantung
dari jumlah dan harga saham yang diperdagangkan, rata-rata antara 1% sampai 3%
dari traansaksi. Kedua. Fee transfer dan pajak yang dikenakan pada penjual
sekuritas yang jumlahnya relatif kecil dibanding komisi broker.
Keuntungan
dan kerugian pemilikan saham
Keuntungan
/ kemanfaatan pemilikan saham :
-
Peluang
memperoleh hasil yang cukup besar berupa
capital gain
-
Penghasilan
berjalan dari pembayaran dividen
-
Investasi
saham cukup likuid dan mudah dipindah tangankan
-
Unit
biaya saham biasanya cukup rendah
Kelemahan
pemilikan saham :
-
Risikonya
yang cukup tinggi
-
Sangat
sulit menilai saham dan memilih saham yang berprestasi karena banyaknya unsur
yang mempengaruhi perkiraan dan harapan tentang arah dari harga saham dimasa
depan.
-
Penghasilan
berjalan dari saham relatif rendah dibandingkan dengan bunga obligasi, sehingga
dividen yield dari saham lebih rendah dari current yield dari obligasi
Hak Suara
Pemegang saham memiliki hak suara yang dapat ikut
menentukan hal-hal yang mempengaruhi jalannya perusahaan.
C.
NILAI SAHAM
-
Nilai
par ( par value ) : digunakan untuk menunjukkan nilai tertera ( stated value ) atau
nominal ( face value ). Nilai ini sebenarnya tidak mengukur apa-apa, kecuali
untuk akuntansi yang semula menjadi dasa penilaian kewajiban hukum pemegang
saham
-
Nilai
buku ( book value ) : menunjukkan
besarnya penyertaan pemegang saham (
stockholders' equity ) di perusahaan.
-
likuidasi
( liquidation value ) : merupakan indikasi mengenai nilai lelang perusahaan
bila terpaksa ditutup dan berhenti beroperasi.
-
Nilai
pasar ( market value ) : harga pasar dari suatu emisi saham , dan merupakan
petunjuk bagaimana para pelaku pasar secara keseluruhan mengukur nilai dari
saham itu.
-
Nilai
investasi ( investment value ) : merupakan indikasi nilai yang diberikan oleh
investor terhadap saham yang didasarkan atas perkiraan serta harapannya tentang perilaku hasil dan risiko
dari suatu saham.
D.
DIVIDEN
Dividen merupakan salah satu dari dua sumber
penghasilan bagi investor dari pemilikan saham bahkan sebagian investor,
dividen merupakan sumber penting atau satu-satunya sumber penghasilan
E.
PERPAJAKAN
Pajak senantiasa merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam
penghasilan dividen.
F.
KEBIJAKSANAAN DEVIDEN
- Kebijaksanaan dividen rgular : didasarkan atas pembayaran dalam rupiah tetap setiap periode. Tujuannya
menjamin tingkat deviden yeng teratur dan konsisten, maksudnya, memperbesar kepercayaan investorKebijaksanaan
Dividen Ekstra, dimana perusahaan secara periodeik mengumumkan deviden ekstra
bila tingkat laba lebih tinggi dari normal, dan perusahaan memiliki cadangan
dana yang besar untuk membayar dividen.
- Kebijaksanaan Payout Ratio Tetap : yang menjaga agar persentase setiap rupiah dari laba yang
dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen tunai dapat konstan.
G.
JENIS DAN
PENGGUNAAN SAHAM
- Blue chips : saham yang tak tertandingi dalam mutu dan
mempnyai pengalaman yang panjang dan stabil dalam laba dan dividen.
- Saham penghasilan ( income stock ) : saham yang
memiliki pengalaman yang panjang dan berkelanjuatan dalam pembayaran dividen di
atas rata-rata secara regular.
- Saham pertumbuhan ( growth stock ) : saham yang telah
( dan diharapkan terus ) mengalami laju pertumbuhan yang tinggi secara
konsisten dalam operasi dan laba.
- Saham spekulatif
( speculative stock ) : saham yang menawarkan harapan bahwa harganya akan naik.
- Saham siklikal ( cyclicak stock ) : saham yang
penghasilannya berhubungan erat dengan tingkat kegiatan usaha umum.
- Saham defensif ( defensive stock ) : saham yang
harganya tetap stabil ( atau malahan meningkat ) bila kegiatan ekonomi menurun.
H.
STRATEGI INVESTASI
Pada dasarnya , saham
dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama :
-
Sebagai
gudang nilai : berati investor mengutamakan keamanan prinsipal, sehingga mereka
akan mencari saham blue chips dan saham nonspekulatif lainnya.
-
Untuk pemupukan modal, berarti investor
mengutamakan invetasi jangka panjang,
sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gain
atau saham penghasilan untuk mendapatkan dividen.
-
Sebagai
sumber penghasilan, berarti mereka akan mencari saham penghasilan yang
bermutu-baik dan hasil tinggi.
Berbagai strategi investasi
dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan investasi tersebut :
-
Beli
dan tahan ( buy and hold ) : dengan menempatkan uang pada wahana investasi yang
aman, dan melihatnya berkembang dari waktu ke waktu.
-
Penghasilan
tinggi ( higt income ) : dimana investor mengejar tingkat penghasilan berjalan
yang tinggi, dengan saham yang
memberikan deviden yang terus meningkat dimasa depan.
-
Pertumbuhan
jangka panjang yang bermutu ( quality long-term growth ) : yang mengejar
capital gain sebagai sumber hasil yang utama.
-
Manajemen
saham agresif ( aggressive stock
management ): merupakan strategi mencari penghasilan melalui manajemen
portofolio dan perdagangan saham yang agresif untuk mendapatkan dividen dan
capital gain.
-
Spekulasi
dan perdagangan jangka pendek (
speculation and short-term trading ) : menganut strategi yang spekulatif dengan
tujuan semata-amta untuk mendapatkan capital gain dalam jangka pendek.
OPSI
Opsi (option) sesungguhnya merupakan kontrak yang
memberikan hak kepada pemilik atau pemegangnya (option buyer, option holders)
untuk membeli atau menjual sejumlah tertentu saham opsi (optioned stock) suatu
perusahaan tertentu dengan harga tertentu (exercise price, contract price,
striking price), dalam waktu atau tanggal jatuh tempo tertentu (expiration
date). Karena merupakan hak, maka pemegang opsi dapat menggunakannya atau tidak.
Berdasarkan
periode waktu penggunaannya, opsi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Opsi
tipeEropa (European Option), adalah opsi yang dapat digunakan hanya pada
tanggal jatuh tempo.
2.
Opsi
tipe Amerika (American Option), adalah opsi yang dapat digunakan sebelum
tanggal atau pada tanggal jatuh tempo.
Berdasarkan
jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya, opsi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Opsi
beli (call option), adalah opsi yang memberi hak kepada pemegangnya untuk
membeli sejumlah tertentu saham suatu perusahaan tertentu dan penerbit opsi
pada harga tertentu setiap waktu sampai suatu tanggal tertentu (tanggal jatuh
tempo).
2.
Opsi
jual (put option), adalah opsi yang memberi hak kepada pemegangnya untuk
menjual sejumlah tertentu saham suatu perusahaan tertentu kepada penerbit opsi
pada harga tertentu setiap waktu sampai suatu tanggal tertentu (tanggal jatuh
tempo).
Penerbit
atau penjual opsi Dengan demikian ada empat pihak yang terlihat dalam transaksi
opsi,
yaitu:
1.
Pembeli
atau pemegang opsi beli (call holder): memiliki hak untuk membeli sejumlah
tertentu saham dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu beli (call
writer): menerima pembayaran dan berjanji menyerahkan sejumlah tertentu saham
dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
2.
Pembeli
atau pemegang opsi jual (put holder): memiliki hak untuk menjual sejumlah
tertentu saham dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
3.
Penerbit
atau penjual opsi jual (put writer): menerima pembayaran dan berjanji untuk
membeli sejumlah tertentu saham dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu
OPSI
BELl
Pada dasarnya ada empat hal penting yang perlu
diperhatikan dalam kontrak opsi beli, yaitu:
1.
Perusahaan
yang sahamnya akan dibeli.
2.
Jumlah
saham yang dapat dibeli.
3.
Harga
pembelian atau harga penyerahan (ecercise price) saham tersebut.
4.
Tanggal
berakhirnya hak membeli (tanggal jatuh tempo).
OPSI
JUAL
Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam
kontrak opsi jual, yaitu:
1.
Perusahaan
yang sahamnya akan dijual.
2.
Jumlah
saham yang dapat dijual.
3.
Harga
penjualan atau harga penyerahan saham tersebut (exercise price).
4.
Tanggal
berakhirnya hak menjual (tanggal jatuh tempo).
FAKTOR-FAKTOR
YANG MENENTUKAN HARGA OPSI
Faktor-faktor yang menjadi penentu harga opsi adalah:
1.
Harga
saham yang diperjualbelikan.
2.
Harga
penyerahan atau harga eksekusi.
3.
Waktu
yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo.
4.
Volatilitas
harga saham yang bersangkutan.
5.
Tingkat
bunga bebas risiko.
INVESTASI REAL ESTATE
A.
SIFAT-SIFAT INVESTASI REAL ESTATE
Sifat-sifat investasi real estate terkandung dalam :
a.
jenis-jenis
properti,
b.
posisi
kepemilikan atau hutang,
c.
investasi
kelompok atau individual.
Jenis-jenis properti dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:
a.
Tempat
tinggal pribadi (personal residence) berupa rumah keluarga, kondominium,
rumah-susun yang dimiliki dan menjadi tempat-tinggal keluarga.
b.
Properti
penghasilan (income property), yaitu properti yang disewakan, seperti gedung
apartemen, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
c.
Properti
spekulatif (speculative property), seperti: tanah, bangunan, pompa bensin.
Investasi real estate dapat dilakukan dengan kepemilikan individual,
trust estate, atau firma terbatas.
a.
Investasi
dengan kepemilikan property individual memberikan kekuasaan pengendalian yang
besar, tetapi kelemahannnya meñyangkut terbatasnya modal perorangan untuk
pengadaan property.
b.
Trust
investasi real estate (real estate investment trust) adalah perusahaan investasi yang menanam modal (yang diperoleh
melalui penjualan sahamnya kepada investor) dalam hipotek dan berbagai jenis
instrumen investasi real estate.
c.
Firma
terbatas (limited partnership) adalah bentuk organisasi di mana beberapa
partner tertentu menjadi partner terbatas (limited partner) yang tanggung
jawabnya terbatas pada investasi modal awalnya, sedang partner umum (general
partner) menjadi manajer (managing partner) yang mempunyai tanggung jawab penuh
dan membuat sebagian besar keputusan.
B.
TUJUAN DAN KENDALA
Dalam investasi real estate terdapat beberapa pilihan; dalam rangka
pilihan ini, perlu ditetapkan kendala dan tujuan baik yang finansial maupun
yang nonfinansial.Kendala atau batasan finansial menyangkut :
a. hubungan risiko-hasil (risk return relationship) yang
dapat diterima,
b. jumlah modal (tertentu) yang ingin atau mampu
disediakan oleh real estate.
Sedangkan tujuan finansial
sering dinyatakan dalam:
1.
nilai-sekarang
bersih (net present-value)
2.
perkiraan
hasil (approximate yield)
3.
periode
pembayaran kembali (payback period)
4.
rasio
perlindungan pajak (tax shelter ratio)
C.
LINGKUP ANALISA
Lingkup analisa investasi real estate menyangkut empat faktor utama,
yaitu:
a. Fisiknya properti.
b. Hak atas properti.
c. Jangka-waktu investasi.
d. Wilayah geografis.
D. DETERMINAN NILAI
Nilai real estate ditentukan oleh empat faktor determinan utama, yaitu:
1. Permintaan, adalah keinginan dan kemampuan orang untuk
membeli atau menyewa suatu properti tertentu. Umumnya, permintaan berasal dan tiga
surber pokok, yaitu:
a. Dasar ekonomis.
b. Sifat kependudukan.
c. Pembiayaan hipotik (mortgage financing).
2. Penawaran. Analisa penawaran real estate pada
hakekatnya menyangkut penilaian atas persaingan.
3. Properti. Nilai jual atau sewa dan suatu properti
tidak hanya ditentukan oleh permintaan dan penawaran atau oleh kebutuhkan dan
harga. . Keunggulan nilai dan keunggulan kompetitif dari suatu properti
dipengaruhi oleh lima faktor. Yaitu :
a. Restriksi penggunaan.
b. Analisa lingkungan.
Lokasi yang baik memiliki dua dimensi yaitu: kemudahan dan lingkungan.
c. Analisa lapangan. Beberapa sifat dan properti yang
menjadi kepentingan investor menyangkut:
i.
Ukuran luas property
ii. Kualitas properti
d. Perbaikan.
e. Pengelolaan properti (property management).
4. Proses transfer properti. Pasar properti tidak bisa
disebut efisien karena kurangnya aliran dan pertukaran informasi yang baik
antara pembeli dan penjual, dan antara penyewa dan yang menyewakan; selain itu
sebagian besar keputusan berada di tangan pemilik properti sendiri. Untuk memperbaiki
proses jual-beli, pengalihan atau transfer properti perlu dilakukan peningkatan
promosi dan perbaikan negosiasi.
a. Promosi properti dilakukan melalui ikian, pameran,
diskon serta hadiah, dan penjualan perorangan.
b. Negosiasi memerlukan keakhlian!keterampilan untuk
mendapatkan harga dan persyaratan yang baik.
E.
PERKIRAAN NILAI PASAR
Dalam real estate, konsepsi
nilai pasar berbeda dengan saham dan obligasi karena berbagai alasan.
1.
Setiap
properti itu unik.
2.
Syarat
dan kondisi penjualan sangat beraneka-ragam.
3.
Informasi
pasar tidak sempurna.
4.
Properti
memerlukan cukup waktu untuk eksposur pasar, tetapi penjual tidak mempunyai
cukup waktu.
5.
Pembeli
juga harus bertindak cepat.
Dalam memperkirakan nilai pasar real estate dikenal tiga pendekatan, yaitu :
a.
Pendekatan
biaya.
b.
Pendekatan
penjualan komparatif.
c.
Pendekatan
penghasilan.
F.
Prakiraan Hasil Investasi
Dalam melakukan prakiraan hasil investasi, investor menggunakan
pendekatan nilai-pasar dan analisa investasi.
G.
Nilai-Sekarang Aliran Tunai dan Perkiraan Hasil
Dengan menggunakan teknik nilai-sekarang, dapat diperkirakan mengenai
kelayakan suatu invetasi properti.Asumsinya adalah bahwa properti dipegang
untuk beberapa tahun, dan dalam masa (holding period) tersebut properti memberi
hasil (misalnya sewa), setelah akhir masa itu properti dijual; dapat juga
selama holding period, properti tidak memberi hasil tetapi memerlukan
pengeluaran biaya.
Dalam hal ini diperlukan berbagai perhitungan sebagai berikut:
a.
aliran
tunai sesudah pajak tahunan (annual after tax cash flow) dan nilai sekarang
aliran tunai tersebut (present value).
b.
hasil
penjualan sesudah pajak (after tax proceed of sale) dan nilai-sekarang hasil
penjualan tersebut (present value).
EMAS DAN INVESTASI TAMPAK LAINNYA
A.
PENGERTIAN
Pada dasarnya, investasi dapat dibedakan dalam dua jenis utama, yaitu:
a.
investasi-tampak
(tangible investment), ialah investasi yang dapat dilihat dan diraba, serta
memiliki bentuk atau substansi nyata, seperti: real estate, emas, perak,
berlian, benda seni, barang antik, dan koleksi.
b.
aktiva
finansial (financial asset), ialah surat berharga yang membuktikan hak,
kepemilikan, atau opsi untuk memperoleh kepentingan atas kekayaan yang tampak
atau tidak tampak, seperti saham, obligasi, opsi.
B.
SIFAT-SIFAT
Investasi-tampak memiliki sifat-sifat tertentu yang mengandung
kemanfaatan sekaligus kelemahan dibanding investasi lainnya.
a.
Kelas
Investasi Tersendiri
Sebagian investasi-tampak, seperti emas dan berlian bersifat portabel
(dapat dibawa), sedangkan sebagian lainnya, seperti tanah dan bangunan tidak
portabel. Sifat tersebut mempengaruhi perilaku harganya.
i.
investasi
portabel dipilih dalam masa kondisi nasional atau internasional tidak stabil,
karena investasi tersebut dapat dibawa atau dipindahkan jika keadaan memburuk.
ii.
investasi
yang tidak portabel dikehendaki dalam masa inflasi tinggi dan kondisi politis
yang stabil karena nilainya meningkat.
Selain itu, pasar
investasi-tampak juga sangat bervariasi. Berlian dan barang koleksi menghadapi
pasar yang tidak likuid dan terpecah, dengan biaya transaksi yang tinggi.
Sedangkan, pasar untuk emas dan perak cukup likuid dengan biaya transaksi
moderat
b.
Bentuk-bentuk
yang Populer
Berbagai jenis investasi-tampak termasuk:
·
metal
berharga, yaitu emas dan perak
·
metal
strategis, yaitu cobalt, chromium, gallium, germanium, indium, magnesium,
rhodium, dan titanium
·
batu
berharga, yaitu berlian, rubi, dan emerald
barang
koleksi, yaitu perangko, koin, benda seni, dan benda antik.
Satu sifat umum dan jenis
investasi tersebut adalah nilai kelangkaannya sehingga menarik para investor.
c.
Kemanfaatan
Satu-satunya sumber hasil investasi dan investasi- tampak adalah
apresiasi harga atau capital gain. Kecuali untuk bangunan yang disewakan
(rental properties) yang memberikan penghasilan sewa periodik, investasi-tampak
tidak memberikan penghasilan-berjalan seperti bunga, dividen, dan sewa. Di lain
pihak, investasi-tampak sering membutuhkan pengeluaran biaya untuk penjagaan,
pemeliharaan (tanah, bangunan), dan asuransi (metal dan batu berharga serta
barang koleksi).
C.
INVESTASI EMAS
Sejak ratusan bahkan ribuan tahun, manusia telah tertarik pada emas.
Saat in kepemilikan emas masih merupakan kebutuhan bagi banyak investor.
Motivasi untuk investasi dalam emas didorong oleh dua faktor utama, yaitu
tingginya laju inflasi serta instabilitas nasional dan internasional secara
umum, selain faktor psikologis investor yang menyertainya.
Investasi emas bisa dalam berbagai bentuk:
1.
Balok
Emas (gold bullion)
2.
Perhiasan
Emas (gold jewelry)
3.
Keping
Emas (gold coins) / 1
4.
Sertifikat
Emas (gold certificates)
5.
Emas-mendatang
(gold futures)
D.
EMAS SEBAGAI WAHANA INVESTASI
Emas merupakan wahana investasi yang cukup spekulatif
di mana harganya dapat berfluktuasi. Sumber hasil potensial dan emas hanya
berupa apresiasi harga, maka investasi emas hanya menguntungkan pada saat laju
inflasi tinggi danlatau instabilitas politis.
Biaya transaksi dalam emas berupa komisi, mark up, dan
pajak. Tetapi biaya transaksi berbeda tergantung dan jenis emas dan
kuantitasnya. Sertifikat emas mengandung biaya komisi dan mark up yang rendah,
serta tidak terkena pajak penjualan. Màkin besar kuantitas yang diperdagangkan,
makin rendah biaya transaksinya.
Biaya
penyimpanan emas juga bervariasi tergantung jenis emas. Keping,- balok, dan
perhiasan emas dapat dengan mudah disimpan di kotak penyimpanan (safe deposit
box) di bank dengan biaya relatif renah. Sertifikat emas juga dapat disimpan di
bank dengan biaya penyimpanan (storage fee) kurang dari 1% nilainya setahun.
E.
INVESTASI TAMPAK LAINNYA
Investasi-tampak lainnya meliputi logam berharga, batu berharga, dan
barang koleksi. Jenis investasi mi berbeda dengan emas (dan perak) dalam hal
rendahnya likuiditas. Selain itu, investasi tersebut memer1ukan biaya-biaya
lain yang tidak dibutuhkan pada saham dan obligasi, yaitu asuransi dan biaya
penyimpanan. Masalab lain menyangkut kemungkinan pemalsuan, seperti pada benda
seni.
F.
PERAK (SILVER)
Investasi perak mengandung risiko. Pertama, berbeda
dengan emas, perak mempunyai banyak penggunaan industrial, khususnya dalam
produk-produk fotografi; jika perak tidak lagi dibutuhkan oleh industri foto,
harganya akan merosot. Kedua, perak dalam kuantitas yang besar ditimbun di
berbagai tempat di seluruh dunia; jika harga perak meningkat, dapat
mengakibatkan pelepasan perak yang ditimbun ke pasar, sehingga menyebabkan
harga perak merosot.
Berbagai
bentuk investasi perak, termasuk: balok perak, kepingan perak, dan perdagangan
perak mendatang. Secara keseluruhan, perak merupakan investasi yang lebih
spekulatif daripada emas, penlaku harganya sangat fluktuatif, mengandung unsur
risiko relatif tinggi, dan tidak sebaik emas sebagai alat menanggulangi inflasi
(inflation hedge).
G.
LOGAM STRATEGIS (STRATEGIC METALS)
Logam strategis adalah logam-logam pertambangan yang dibutuhkan untuk
produksi barang, meliputi cobalt, chromium, gallium, germanium, indium,
magnesium, rhodium, dan titanium.
H.
BERLIAN (DIAMONDS)
Berlian diminati oleh investor karena beberapa alasan. Pertama, berlian
sangat langka dan kerak bumi dan sangat mahal untuk mendapatkannya; nilai
kelangkaannya menarik investor-kolektor maupun pencinta perhiasan. Kedua,
selama bertahun-tahun, pemasaran batu yang belum dipotong dan tambang hampir
sepenuhnya dikendalikan oleh satu perusahaan, yaitu Perusahaan Tambang De Beers
dan Afrika Selatan. Namun di masa datang, produksi berlian dan Zaire, Brazil,
dan Rusia diperkirakan akan meningkat sehingga akan menurunkan kekuasaan De
Beers.Oleh karena setiap berlian itu unik, maka kejernihan, warna, potongan,
dan berat karatnya (satu karat berat ‘142 ounces) mempengaruhi nilainya.
Kebanyakan investor harus menggantungkan pada gemologist yaitu ahli penilai
berlian untuk mengetahui kualitas berlian.
I.
BARANG KOLEKSI (COLLECTIBLES)
Barang koleksi mempunyai nilai karena daya tariknya
bagi kolektor, seperti uang logam dan perangko yang langka, benda seni, dan
barang antik. Namun barang koleksi bisa meliputi juga botol dan keramik kuno,
karpet kuno, bahkan buku komik lama. Investasi barang koleksi mengandung kerugian dan
keuntungan tertentu.
Kerugiannya, barang koleksi merupakan investasi yang
sangat. tidak likuid, pasaran penjualannya lambat, dan biaya transaksinya
tinggi dalam bentuk mark up dealer, komisi, dan pajak.
Keuntungannya, barang koleksi bisa menjadi pelindung
inflasi (inflation hedge), dapat digunakan untuk dekorasi ruangan tempat
tinggal dan kantor, serta memberikan kesenangan dalam mengkoleksikan.
1.
Koleksi
perangko (philateli)
2.
Koleksi
uang logam (numismatics)
3.
Benda
seni (artwork)
4.
Barang
antik (antiques
Daftar Referensi
Sentanoe Kertonegoro, Analisa dan Manajemen Investasi,
Widya Press Jakarta, 1995
Abdul Halim, Analisis Investasi, Salemba Empat, 2003.
Frank J. Fabozzi, Manajemen Investasi, Salemba Empat,
1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar