Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis. Jenis hepatitis yang sering dijumpai yakni
hepatitis A, B, dan C, Hepatitis A bersifat akut dan jarang menjadi kronis.
Sedangkan hepatitis B dan C termasuk penyakit hati yang kronis atau menahun yang dapat berlanjut menjadi
sirosis dan kanker hati apabila tidak ditangani dengan baik. Banyak orang tak
sadar kalau menderita hepatitis karena biasanya tanpa gejala pada awlanya.
Pasien bisa menderita lebih dari satu jenis hepatitis dalam waktu bersamaan.
Namun, ada juga yanhg terkena satu jenis hepatitis baru diikuti hepatitis yang
lain. Radang hati atau liver yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, B, dan C
memiliki pravalensi tinggi di Indonesia, hasil penelitian menunjukkan 20 juta
penduduk Indonesia terjangkit oleh hepatitis A, 20 juta lebih penduduk lainnya
terkena hepatitis B, 8 juta lebih penduduk Indonesia mengidap hepatitis C.
Menjaga liver agar tetap sehat adalah dengan mengonsumsi temulawak.
Temulawak (curcuma xanthorriza) yang berasal dari family Zingiberaceae, banyak
ditemukan di hutan-hutan tropis, termasuk di Indonesia. Dari segi kualitas,
temulawak Indonesia termasuk paling baik, jika dibandingkan dengan
Negara-negara lain. Rimpang temulawak
mengandung curcumin yang berperan : Meningkatkan aktivitas enzim Gluthatione
S-transferase (GST) serta keompok enzim Glutathione lain (Gs-x) dalam hati yang
memiliki pernana penting sebagai detoksifkasi dan antioksidan. Temulawak atau
Curcuma Xanthorrizha telah dikenal oleh
Bangsa Indonesia sebagai tanaman herbal yang bermanfaat sejak dahulu.
Liver merupakan organ yang sering luput dari
perhatian dalam menjaga kesehatan. Padahal liver memiliki pekerjaan berat
karena betranggung jawab pada lebih dari 500 fungsi yang berbeda
Fungsi liver antara lain mengeluarkan racun dalam
tubuh, menyimpan vitamin tertentu, mengontrol kolesterol serta metabolisme
lemak dan mengatur hormon. Setiap hari anda terpapar polusi dan racun,
akibatnya liver ‘bekerja berat’. Apalagi jika anda perokok, sering begadang,
minum obat-obatan dan sering mengkonsumsi alkohol. Obesitas adalah kelebihan
berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Penyebab radang hati atau liver adalah :
- Pola hidup yang tidak sehat
- Minum obat berlebihan
- Mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan higienis
- Minum alkohol berlebihan
- Pola makan yang tidak teratur dan tidak seimbang
Mengenali gejala dan menjaga liver tetap sehat :
- Mudah lelah dan lesu
- Mengalami depresi
- Nyeri di sisi kanan perut
- Nafsu makan hilang
- Mual, muntah, dan diare
- Warna kulit dan bola mata berwarna kekuningan atau bahkan kuning
- Kadang persendian terasa nyeri
- Air seni berwarna gelap, seperti air teh
Dibawah ini beberapa obat tradisional yang dapat
mengobati penyakit liver :
1.
TEMULAWAK (Curcuma xathoriza)
Temulawak (Curcuma Xanthoriza) curcumin dari ekstrak
temulawak bermanfaat sebagai pelindung liver, dan memperkuat sel-sel liver,
seta meningkatkan daya tahan tubuh. Temulawak merupakan tanaman obat yang
termasuk dalam suku temu-temuan (zingiberaceae). Rimpang temulawak mengandung
curcumin yang memiliki khasiat alami sebagai anti inflamasi (anti radang) dan
anti hepatotoksik yang sangat berguna untuk melindungi kesehatan hati radang
hati. Secara klinis, khasiat tumbuhan asli Indonesia ini bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Temulawak memiliki kandungan minyak
atsiri yang memang membangkitkan selera
makan, membersihkan perut dan meperlancar ASI.
Lebih dari itu, menurut seorang Guru Besar
Universitas Padjajaran (UNPAD), berdasarkan hasil penelitian, ekstrak temulawak
sangat manjur untuk pengobatan penyakit hati. Disamping itu, juga sudah
terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua
khasiat itu adalah berkat kandungan kurkumin. Tidak heran, sebab komposisi
kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30 persen, kurkumin
satu sampai dua persen dan minyak astirinya antara 6 hingga 10 persen.
Dengan kandungannya tersebut, temulawak dapat
digunakan secara tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti
ggguan pada liver/hati (virus/hepatitis) infeksi bakteri, kerusakan akibat
kimiawi, gangguan pada lambung/maag, kadar asam urat yang tinggi danmasih
banayk lagi.
2. SAMBILOTO
(Andrographis paniculata)
Sambiloto (Andrographis paniculata) mengandung zat
andrographolid. Zat inilah yang menyebabkan atau menimbulkan rasa pahit pada
daun sambiloto. Fungsi dan zat andrographolid adalah merusak inti sel tumor dan
meningkatkan daya tahan tubuh, daun ini sangat bagus. Selain itu sambiloto juga
efektif untuk infeksi dan merangsang fagositosis yaitu kemampuan sel dalam
bekerja membunuh benda asing seperti bakteri, virus, dan sebagainya yang masuk
kedalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai
sumber penyakit (sebagai imunostimulan).
3. KUNYIT (
Curcuma domestica)
Kunyit (Curcuma domestica) bermanfaat untuk
mengatasi peradangan dan pembengkakan. Beberapa kandungan kimia dari rimpang
kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari
golongan senyawa monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa,
turmerone), zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi
kurkumin 50-60%, modesmetoksikurmumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor,
kalium, besi,dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin
merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoid dihitung sebagai %
kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid
lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun
farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin,
Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti
septik dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut.
Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum
sebagai ekstrak atau diggunakan sebagai salep untuk mengobati bengkak dan
terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat,
caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya.
4. PEGAGAN
(Centella asiatica)
Pegagan (Centella asiatica) mengandung asiaticoside,
thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic
acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam
mineral seperti garam, kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vallerine,
zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut asiaticosida dan
senyawaan sejenis, mempunyai khasiat anti lepra (Morbus Hansen). Pegagan
(Centella asiatica) memiliki efek hepatoprotektor pada penderita hepatitis
dengan kandungan asiatikoside dimana mekanismenya menigkatkan perbaikan dan
penguatan sel hati disamping itu pula asiatikoside bertindak sebagai pengangkap
radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Selain itu fungsi dari Pegagan
(Centella asiatica) adalah meregenerasi sel-sel liver yang rusak dan
mengembalikannya menjadi sel-sel yang sehat.
Banyak faktor penyebab yang menjadi pemicu utama seseorang terserang penyakit, faktor penyebab yang paling banyak, diantaranya :
1. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang terdiri dari kebersihan
akan diri pribadi dan lingkungan sekitar tempat tinggal yang dirasa kurang
nyaman, kurang bersih dan sebagainya menjadi salah satu pemicu utama seeorang
dengan mudah terserang penyakit. Misalnya dari kurangnya perhatian terhadap
kebersihan akan makanan, kebersihan tubuh dsb. Segala macam virus, bakteri, dan
jamur mudah sekali masuk ke dalam makanan.
2. Faktor
Psikologis
Faktor psikologis atau psikis seperti
stress, depresi juga menjadi faktor penyebab umum yang paling banyak terjadi
pada seseorang, misalnya ketika mengalami suatu masalah kemudian berakibat pada
kondisi fisik yang semakin menurun memudahkan penyakit datang dan hinggap pada
diri kita.
3. Kebiasaan
buruk
Kebiasaan buruk juga menjadi alasan utama
mengapa penyakit mudah hinggap pada tubuh sesseorang seperti merokok, minum
alkohol, minuman bersoda, makanan cepat saji, makanan yang banyak mengandung
pengawet, bahan pewarna makanan kimia dsb. Jelas menjadi faktor utama yang
penyakit mudah datang. Akibat dari kebiasaan buruk ini memicu datangnya
penyalkit, seperti diabetes mellitus, stroke, serangan jantung, obesitas,
penyakit gangguan fungsi hati atau liver dsb. Cara pencegahan dan pengobatan
yang paling mudah dilakukan adalah dimulai dari diri sendiri membiasakan dan
menerapkan pola makan, gaya hidup yang sehat, menerapkan kebiasaan yang sehat,
menghindari atau mengurangi kebiasaan buruk dsb.
Berikut ini beberapa tips mudah
yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengobatan untuk penyakit
liver, diantaranya :
1. Menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
Selalu membiasakan diri dari hal yang
paling kecil namun memiliki fungsi dan manfaat yang baik, seperti membiasakan
diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh sesuatu dengan
menggunakan sabun khusus pembersih tangan (hand soap) agar bakteri dan
kumanyang bersarang pada kulit tangan mati. Menjaga kebersihan lingkungan
sekitar tempat tinggal mulai dari dalam rumah membiasakan untuk menyediakan
tempat pembuangan sampah kecil, menutup makanan dengan tudung saji, kebersihan
dari kamar kecil (toilet) dsb.
2. Rajin
mengkonsumsi air mineral minimal sehari 8-10 gelas atau setara dengan 1,5-2 liter per hari atau disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh dan kondisi kesehatan anda.
3. Menghindari
makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan bahan pengawet.
Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh
sebagai salah satu sumber energi penting dalam tubuh, namun kebutuhan lemak
dalam tubuh tetap harus terkendali dan diseimbangkan dengan kebutuhan gizi dan
nutrisi lainnya. Bila tubuh banyak menyimpan dan menimbun lemak maka akan
berakibat pada penurunan salah satu fungsi organ tubuh dan mudah terserang
penyakit. Hindari makanan seperti makanan yang banyak menggunakan santan,
makanan pedas, makanan yang menggunakan bahan pewaran kimia dan bahan pengawet
makanan biasanya terdapat pada makanan dalam kemasan atau siap saji yang sudah
lama pengolahannya.
Gambar : Piramida makanan
4.
Banyak
mengkonsumsi sayur dan buah
Buah dan sayur merupakan sumber energi
yang mengandung gizi, mineral, zat besi, magnesium, vitamin dan sumber nutrisi
lainnya yang terkandung dalam buah dan sayur. Dengan rajin mengkonsusmi yang
banyak mengandung vitamin A, B, C dan D serta vitamin lainnya. Buah yang aman
dikonsumsi bagi penderita penyakit liver atau hati seperti buah pepaya, jeruk,
pisang, apel, mangga dan macam buah lainnya dan yang harus dihindari adalah
buah nanas, nangka, durian. Ketiga buah tersebut mengandung zat yang dapat
menyebabkan gangguan pada lambung dan hati.
5.
Menerapkan
dan menyeimbangkan nilai gizi yang dibutuhkan tubuh
Mengkonsusmsi makanan yang diperkaya
dengan karbohidrat, protein, zat besi dan zat gizi lainnya sangat penting
dibutuhkan tubuh. Dengan menyeimbangkan kebutuhan akan gizi dan nutrisi dalam
tubuh, misalnya ikan, telur, roti, gandum, nasi merah, kacang polong, kacang
merah dsb. Tentunya semua itu harus di imbangi dengan gaya hidup, kebiasaan
hidup yang baik dengan menghindari kebiasaan buruk.
Satu hal yang paling penting bagi
penderita yang terdiagnosa terserang penyakit hati adalah menghindari makanan
dengan selera pedas, menghindari makanan yang mengandung rasa masam, hindari
penggunaan saus, mengurangi kebiasaan minum air dingin, gorengan dan jenis
makanan lainnya.
6.
Istirahat
yang cukup minimal 6-7 jam per hari
7.
Olahraga
yang teratur setiap harinya disesuaikan
dengan kemampuan dan kondisi kesehatan anda minimal 2 kali dalam seminggu
minimal 1-2 jam per session.
8.
Mengkonsumsi
suplemen tambahan yang aman tanpa
efek samping apapun, sebagai salah satu upaya membantu memperkuat sistem imun atau
pertahanan diri dan tubuh dari serangan penyakit. Disarankan mengkonsumsi
suplemen herbal yang dipercaya aman, dan memiliki khasiat terpercaya.
9.
Melakukan
konsultasi dan peameriksaan lebih dini dengan dokter terkait, jika anda teridentifikasi terserang penyakit hati untuk
mendapatkan penangganan lebih lanjut.
10.
Jika
sudah teridentifikasi atau tervonis mengalami gangguan fungsi hati kronis,
dokter akan menyarankan melakukan operasi pembedahan atau transplantasi hati.
Namun menurut suatu informasi operasi
pembedahan atau transplantasi hati dinilai tak selalu berhasil, kemungkinan
buruk yang mungkin terjadi adalah efek samping setelah dilakukan operasi
pembedahan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Berikut ini jenis-jenis tumor
jinak pada hati yang merupakan bagian dari penyakit hati :
a. Adenoma hepatoseluler
Yang merupakan tumor hati yang jinak yang sering
ditemukan, umumnya banyak terjadi pada wanita dalam usia produktif. Faktor
penyebabnya adalah kemungkinan karena salah penggunaan atau efek samping dari
pemakaian pil KB yang dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor. Namun jenis
tumor ini tidak menimbulkan gejala-gejala yang signifikan, dan sebagian besar
tumor ini tidak dapat terdeteksi. Akan tetapi perlu diwaspadai pula apabila
terjadi pemecahan pada tumor jenis ini secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan
perdarahan hingga ke rongga perut sehingga diperlukan pembedahan darurat pada
perut, sebagai salah satu upaya pencegahan sebelum menjadi tumor ganas dan
berkembang menjadi kanker hati kronis. Tumor jinak jenis Adenoma memang sangat
jarang berkembang dan tumbuh menjadi tumor ganas, apabila pemakaian alat
kontrasepsi dengan Pil KB ini dihentikan.
b. Hemangioma
Hemangioma merupakan jenis tumor hati yang jinak yang
terbentuk melalui massa pembuluh darah yang tidak normal. Sekitar 1-5% terjadi
pada orang dewasa memiliki hemangioma atau tumor hati yang kecil bagi penderita
penyakit hati tanpa menimbulkan gejala.
Jika pada bayi, yang terdiagnosa terserang penyakit atau
tumor hati hemangioma ini kemudian tumor jenis ini membesar dan menimbulkan
gejala seperti terjadi pembekuan darah yang menyebar luas dan kegagalan hati.
Maka perlu dilakukan upaya pembedahan. Unutk mengetahui perkembangan tumor hati
jenis ini perlu dilakukan pemeriksaan USG atau CT scan, jika hemangioma kecil
tidak menimbulkan gejala maka tidak perlu dilakukan pengobatan yang lebih
besar. Penyakit hati yang digawangi melalui penyakit hepatitis ini, sebelum
berkembang menjadi kanker hati, muncul tumor jinak yang kemudian menjadi tumor
ganas.
Berikut ini jenis tumor ganas
pada hati :
a.
Hepatoma
b.
Kolangiokarsinoma
c.
Hepatoblastoma
d.
Angiosarkoma
Gejala penyakit hati atau liver sebagai berikut:
- Perubahan pada air urine menjadi kekuningan atau kecokelatan.
- Sering mengalami rasa mual ingin muntah.
- Mengalami perubahan selera makan yang semakin menurun.
- Sering mengalami diare.
- Tubuh mudah merasa capek, letih, lesu.
- Sering mengalami perubahan pada sistem imunitas tubuh, terkadang naik, terkadang turun.
- Mengalami penurunan semangat dalam melakukan aktivitas.
- Sering mengalami nyeri pada perut bagian kanan atas dan gangguan pencernaan.
- Perubahan feses menjadi pucat.
- Mengalami penurunan berat badan yang cukup cepat.
- Terjadinya pembesaran pada pembuluh darah.
- Kadar gula darah tergolong rendah.
- Menurunnya gairah seksual dan libido seksual.
- Sering mengalami rasa nyeri, linu dan pegal pada persendian.
- Terjadi perubahan pada warna mata dan kulit menjadi kuning.
- Sering terjadi rasa nyeri pada perut sehingga perut membusung seperti orang busung lapar. Hal ini diakibatkan hati mengalami pembengkakan yang kemudian naik ke rongga perut bagian atas dan membuat penderita sulit untuk bernapas.
- Menimbulkan bau mulut dan bau badan yang kurang sedap.
- Terkadang pada sebagian kecil penderita penyakit hati atau liver, terutama bila menyerang wanita akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dan masalah keputihan yang tidak normal.
- Mengalami anemia (kurang darah).
- Tubuh mudah memar bila terbentur atau jatuh dan perdarahan pada hidung yang disebabkan tubuh kekurangan protein.
- Perubahan pada bentuk kuku. Kulit sekitar kuku mudah rusak, dan kuku terlihat lebih tipis.
Seseorang yang mengalami atau terserang penyakit
hati atau liver akut atau kronis, ketika melakukan pemeriksaan atau pengobatan
disarankan oleh dokter melakukan operasai tranplantasi hati atau hepaktektomi
demi kelangsungan hidupnya. Namun tak semua operasi transplantasi hati dapat
berhasil dan menjamin hidup seseorang akan lebih baik, karena dari banyaknya
kasus yang penyakit hati, mereka yang telah melakukan operasi transplantasi
hati masih memiliki kemungkinan terserang kembali penyakit hati yang lebih
kronis menjadi kanker hati. Penyakit hati atau liver termasuk jenis penyakit
yang cukup berbahaya dan mematikan.
Sumber :
http://penyakitliver.com/



Tidak ada komentar:
Posting Komentar